Penelitian terhadap alat komunikasi lumba-lumba (dolfin) menunjukkan bahwa lumba-lumba menggunakan bunyi vokal yang mirip bunyi "ceklekan" (Inggris: Clicking sound) untuk mengetahui dengan tepat lokasi objek-objek yang mungkin menghalangi perjalanannya di dalam laut. Selain bunyi vokal itu, lumba-lumba bisa mengeluarkan bunyi seperti bersiul dan bunyi "berkuak" (Inggris: squawk). Kedua jenis bunyi ini berkenaan dengan situasi emosi lumba-lumba itu. Bunyi siulan yang tinggi nadanya lalu turun merendah menunjukkan bahwa lumba-lumba itu minta tolong karena berada dalam keadaan bahaya. Ada juga bunyi untuk memanggil lawan jenisnya untuk keperluan biologis. Bunyi lumba-lumba ini dapat merambat dengan cepat di dalam air sehingga dapat ditangkap dengan segera oleh lumba-lumba lainnya. Eksperimen yang dilakukan membuktikan bahwa lumba-lumba tidak berkomunikasi sesamanya dengan bunyi-bunyi tersebut dan kalaupun tampak bahwa lumba-lumba itu berkomunikasi dengan manusia adalahs ebagai hasil respon-respon yang telah dilatihkan (conditioned responses)
Sumber: Chaer, Abdul dan Leoir Agustina. Sosiolinguistik: Pengantar Awal. Jakarta: Rineka Cipta.
Terkait:
Sistem Komunikasi Lebah
Sistem Komunikasi Burung
Posting Komentar