ANALISIS KLAUSA KATEGORI, DAN PERAN PADA KLAUSA SUBORDINATIF
ANALISIS KLAUSA KATEGORI, DAN PERAN
PADA KLAUSA SUBORDINATIF PADA TERJEMAHAN
AL QURAN SURAT YASIN
ABSTRAK
Penelitian yang berjudul “Analisi
klausa pada Terjemahan Al-quran Surat Yasin dalam analisi fungsi, kategori dan
peran pada klausa subordinatif. Al-quran Terjemahan yang penulis analisis ini menggunakan kalimat
yang terdiri dari frasa dan klausa. Analisis ini hanya difokuskan pada analisis
klausa yang terdapat terjemahan Al quran tersebut. Klausa merupakan satuan
gramatik yang bersifat predikatif. Analisis klausa dalam wacana tersebut
berdasarkan tiga dasar yaitu, berdasarkan fungsi unsur-unsurnya, berdasarkan
kategori kata atau frase yang menjadi unsurnya, dan berdasarkan makna
unsur-unsurnya. Analisis klausa tersebut dilakukan agar dapat membedakan klausa
dengan melihat fungsi, kategori dan peran pada klausa subordinatif yang
menduduki setiap kata pada klausa tersebut. Masalah dalam penganalisisan ini
adalah, fungsi, kategori dan peran apasajakah yang terdapat dalam setiap
unsur-unsur klausa dalam sebuah terjemahan Al quran surat Yasin. Penganalisisan ini bertujuan
untuk dideskripsikan, dianalisis, dan diinterpretasikan fungsi, kategori dan
peran pada klausa subordinatif yang terdapat dalam setiap unsur klausa dalam
terjemahan Al quran tersebut, serta dapat dipahami oleh pembaca dalam setiap
analisis klausa beserta klasifikasi dan pembagiannya.
Kata
kunci : Klausa dan fungsi, kategori, peran pada klausa subordinat
PENDAHULUAN
Latar
Belakang
Pembahasan
mengenai ilmu sintaksis itu pada umumnya dilakukan secara analitis. Maksudnya,
satuan bahasa yang terbesar, yaitu wacana sampai jenisnya, dan maknanya. Suatu
cara yang dilakukan memang harus dilakukan untuk mengenalkan satuan-satuan
sintaksis: wacana, kalimat, klausa, frasa, dan kata.
Saidat Dahlan (2003:24) mengatakan klausa ialah
satuan gramatikal berupa gabungan kata atau sekurang-kurangnya terdiri atas
subyek dan predikat yang mempunyai potensi untuk menjadi kalimat. Yang dimaksud
dengan subyek ialah bagian klausa yang menandai apa yang dinyatakan oleh
pembicara. Yang dimaksud dengan predikat ialah bagian klausa yang menandai apa
yang dikatakan oleh pembicara tentang subyek. Klasifikasi klausa berdasarkan
potensinya terbagi atas dua jenis,yaitu: 1) klausa bebas ialah klausa yang
memiliki potensi untuk menjadi kalimat, 2) klausa terikat ialah klausa yang
tidak memilki potensi untuk menjadi kalimat dan hanya berpotensi untuk menjadi
kalimat dan hanya berpotensi untuk ,menjadi kalimat minor. Kalimat minor adalah
konsep yang merangkum panggilan, salam, judul, motto/pepatah, dan kalimat.
Berdasarkan strukturnya klausa terbagi 1) klausa verba, klausa yang predikatnya
verba. 2) klausa non verba, klausa yang predikatnya frase preposisional,
nomina, adjektiva, adverbial, pronominal, atau numerilia.
Chear (2009:41) mengatakan, klausa merupakan satuan
sintaksis yang berada di atas satuan frase dan dibawah satuan kalimat, berupa
runtunan kata-kata berontruksi predikat. Artinya, di dalam kontruksi itu ada komponen berupa
kata atau frase, yang berfungsi sebagai subjek, sebagai objek, dan sebagainya.
Selain fungsi subjek yang harus ada dalam kontruksi klausa itu, fungsi subjek
boleh dikatakan wajib ada, sedangkan yang lain bersifat tidak wajib.
Ramlan (2005:79) mengatakan klausa dijelaskan
sebagai satuan gramatik yang terdiri dari S, P baik disertai O, PEL, dan KET
Maupun tidak. Dengan ringkas,klausa ialah S P (O) (PEL) (KET). Tanda kurung
menandakan bahwa apa yang terletak dalam kurung itu bersifat mana suka, artinya
boleh ada, boleh juga tidak ada. Analisi Klausa dapat dianalisis berdasarkan
tiga dasar, yaitu:
1. Berdasarkan
fungsi unsur-unsurnya.
2. Berdasarkan
kategori kata atau frase yang menjadi unsurnya.
3. Berdasarkan
makna unsur-unsurnya.
Klausa adalah satuan sintaksis yang
bersifat predikatif. Artimya, di dalam satuan atau kontruksi itu terdapat sebuah predikat. Artinya,
didalam satuan atau konstruksi itu terdapat sebuah predikat, bila didalam
satuan tidak terdapat predikat, maka satuan itu bukan sebuah klausa. Kedudukan
predikat ini sangat penting, sebab jenis dan kategori dari predikat itulah yang
menentukan hadirnya fungsi subjek (S), fungsi objek (O), fungsi pelengkap, dan
sebagainya.
Klausa merupakan satuan
gramatikal yang berunsur predikatif, artinya wajib terdapat unsur fungsional
predikat serta subjek. Unsur fungsional lainnya boleh ada boleh tidak, sebab
bukan predikatif yang wajib cenderung ada dalam setiap klausa. Masing-masing
unsur klausa menempati fungsi, kategori dan perannya sesuai dengan klasifikasi
dan analisis klausa. Penulisan ini akan membahas analisis fungsi, kategori, dan
peran pada klausa subordinatif.
PEMBAHASAN
Klausa subordinatif, atau yang sering disebut dengan klausa
terikat, yaitu klausa yang tidak dapat berdiri sendiri sebagai kalimat lengkap,
tetapi dapat menjadi kalimat minor dengan intonasi final. 1.Klausa Tergabung
Subordinatif Berbatasan (KTSB)
Pada jenis klausa ini terdapat hubungan syarat yang menyatakan syarat terlaksananya hal yang disebutkan oleh klausa utama. Kata penghubung yang digunakan adalah jika, jikalau, kalau, bila dan asalkan.
Contoh:
Pada jenis klausa ini terdapat hubungan syarat yang menyatakan syarat terlaksananya hal yang disebutkan oleh klausa utama. Kata penghubung yang digunakan adalah jika, jikalau, kalau, bila dan asalkan.
Contoh:
- Klausa lengkap berpola konjungsi syarat
a. Klausa
lengkap berpola konjungsi syarat +SPK
(36:19) 1 jika/ kamu/ diberi/ peringatan
No
data
|
Unsur
klausa
|
|||
(36:19) 1
|
Jika
|
Kamu
|
diberi
|
Peringatan
|
F
|
|
S
|
P
|
K
|
K
|
Konj
|
N
|
FV
|
FP
|
P
|
Syarat
|
Pelaku
|
Perbuatan
|
Pengalam
|
b. Klausa
lengkap yang berpola konjungsi subord syarat+SPK
(36:47) 2 jika/allah/menghendakit/niscaya dia memberikan makan
No
data
|
Unsur
klausa
|
|||
(36:47) 2
|
jika
|
allah
|
Menghendaki
|
Niscaya dia memberian makan
|
F
|
|
S
|
P
|
K
|
K
|
Konj
|
N
|
FV
|
FN
|
P
|
Urutan
|
Pelaku
|
Perbuatan
|
Penderita
|
c. Klausa
lengkap yang berpola konjungsi subord syarat +SPO
(36:18) 3. Jika/kamu/tidak berhenti / niscaya kami akan merajam kamu
No
data
|
Unsur
data
|
|||
(36:18) 3
|
Jika
|
Kamu
|
Tidak berenti
|
Niscaya kami akan merajam kamu
|
F
|
|
S
|
P
|
O
|
K
|
Konj
|
N
|
FV
|
FN
|
P
|
Syarat
|
Pelaku
|
Perbuatan
|
Penyerta
|
d. Klausa
lengkap yang berpola konjungsi syarat +SP
(36:43) 4. Jika/kami/kehendaki
No
data
|
Unsur
klausa
|
||
(36:43) 4
|
Jika
|
kami
|
Kehendaki
|
F
|
|
S
|
P
|
K
|
Konj
|
N
|
V
|
P
|
Syarat
|
Pelaku
|
Perbuatan
|
e. Klausa
lengkap berpola konjungsi syarat +SPO
(36:23) 5. Jika/(tuhan) yang maha pemurah/menghendaki/kemadharatan kepada saya
No
data
|
Unsur
klausa
|
|||
(36:23) 5
|
Jika
|
(tuhan) yang maha pemurah
|
Menghendaki
|
Kemadharatan kepada saya
|
F
|
|
S
|
P
|
O
|
K
|
Konj
|
N
|
FV
|
FN
|
P
|
Syarat
|
Pelaku
|
Perbuatan
|
Penderita
|
f. Klausa
lengkap yang berpola konjungsi subord syarat +SPK
(36:66) 6 jikalau/kami/kehendaki/ pastilah kami hapus-hapuskan penglihatan mereka
No
data
|
Unsur
klausa
|
|||
(36:47) 6
|
Jikalau
|
Kami
|
kehendaki
|
pastilah kami
hapus-hapuskan penglihatan mereka
|
F
|
|
S
|
P
|
K
|
K
|
Konj
|
N
|
FV
|
FN
|
P
|
Syarat
|
Pelaku
|
Perbuatan
|
Penderita
|
- Klausa lengkap berpola Waktu +SPK
a. (36:14) 7 lalu/mereka/mendustakan/keduanya
No
data
|
Unsur
klausa
|
|||
(36:14) 7
|
lalu
|
mereka
|
mendustakan
|
Keduanya
|
F
|
|
S
|
P
|
K
|
K
|
Konj
|
Pelaku
|
FV
|
Adj
|
P
|
waktu
|
Pelaku
|
Perbuatan
|
Menerangkan
|
b. Klausa
lengkap berpola Waktu +SPK
(36:66) 8. lalu/mereka/berlomba-lomba /(mencari) jalan
No
data
|
Unsur
klausa
|
|||
(36:66) 8
|
lalu
|
Mereka
|
Berlomba-lomba
|
(mencari) jalan
|
F
|
|
S
|
P
|
K
|
K
|
konj
|
FN
|
FV
|
Pel
|
P
|
Waktu
|
Pelaku
|
Perbuatan
|
menerangkan
|
c. Klausa
lengkap berpola konjungsi waktu
+SPO
(36:14) 9. ketika/kami/mengutus/dua orang Rasul
No
data
|
Unsur
klausa
|
|||
(36:14) 9
|
Ketika
|
kami
|
Mengutus
|
Dua orang Rasul
|
F
|
|
S
|
P
|
O
|
K
|
Konj
|
N
|
FV
|
N
|
P
|
Waktu
|
Pelaku
|
Perbuatan
|
Penerima
|
d. Klausa
lengkap berpola konjungsi waktu
+SPO
(36:14) 10. Pada hari ini/kami/tutup mulut/mereka
No
data
|
Unsur
klausa
|
|||
(36:14) 10
|
Pada hari ini
|
kami
|
Tutup mulut
|
Mereka
|
F
|
|
S
|
P
|
O
|
K
|
Konj
|
N
|
FV
|
N
|
P
|
waktu
|
Pelaku
|
Perbuatan
|
Penerima
|
PENUTUP
1. Kesimpulan
Klausa
merupakan satuan gramatikal yang berunsur predikatif, artinya wajib terdapat
unsur fungsional predikat serta subjek. Unsur predikat adalah unsur
fungsional yang cenderung selalu ada dalam klausa. Perdikat merupakan unsur wajib
yang ada dalam klausa yaitu yang disebut predikatif atau harus ada predikat
dalam satu klausa, sedangkan unsur funsional lainnya hanya merupakan sampingan,
artinya boleh ada boleh tidak atau tidak wajib ada dalam satu klausa.
Dari pembahasan
analisis klausa di atas dapat disimpulkan hasil analisis yaitu, klausa berpola
subjek dan predikat, klausa lengkap berkonjungsi subordinatif syarat, klausa
lengkap berkonjungsi subordinatif modalitas atau sikap, klausa lengkap
berkonjungsi subordinatif waktu, klausa berkonjungsi koordinatif, dan klausa
larangan yang tidak di awali konjungsi. Klausa- klausa tersebut dianalisis
berdasarkan fungsi, kategori dan perannya. Analisis klausa di atas dalam
pembahasan diambil dari sebuah terjemahan Al quran surat Yasin.
2. Saran
Dengan adanya analisis klausa dalam wacana ini
penulis mengharapkan dapat memberikan kemudahan terhadap pembaca dalam memahami
klasifikasi dan pembagian klausa berdasarkan fungsi, kategori dan peran, baik
yang berkonjungsi subordinatif maupun tidak. Penulisan analisis ini masih jauh
dari kesempurnaan, untuk itu kritikan maupun saran dari pembaca sangat
diharapkan demi perbaikan analisis ini.
DAFTAR
PUSTAKA
Dahlan, Saidat.2003.Sintaksis.Basic Education Projec (BEP):
Pekanbaru.
Chaer, Abdul.2009.Sintaksis Bahasa Indonesia (Pendekatan
Proses).Rineka Cipta: Jakarta.
Markhamah,dkk.2010.Sintaksis 2 Keselarasan Fungsi, Kategori dan
Peran dalam Klausa.Muhammadiyah University Press: Surakarta.
Posting Komentar